Bahan pembelajaran


AKHLAK TERBAHAGI KEPADA DUA:
  1. Sifat-sifat Mahmudah
    • Istiqamah
    • Ikhlas
    • Tawakkal
    • Syukur
    • Husnuz zon
  2. Sifat-sifat Mazmumah
    • Syirhut To’am
    • Syirhul Kalam
    • Bakhil
    • Ghadab
    • Hasad
    • Riya’
    • Takbur


Sifat-sifat Mahmudah

Istiqamah 
    • Pengertian istiqamah ialah berterusan melaksanakan perintah Allah s.w.t.
    • Dalil istiqamah (surah al-Ankabut ayat 2)


(العنكبوت: اية  2 )
مقصودن:

فاتوتكه ماءنسي ميعك بهاوا اكن دبياركن دعن هان بركاتكامي (برايمانمريك تيدق داوجي دعن سسواتو حوبا

Ikhlas

    • Pengertian ikhlas ialah melakukan sesuatu amalan semata-mata hanya kerana Allah s.w.t.
    • Dalil ikhlas: surah al-Baiyyinah ayat 5:








Cara-cara bersifat ikhlas:

a.    Melakukan sesuatu dengan niat yang baik
b.    Tidak mengharapkan balasan
c.    Tidak menunjuk-nunjuk
d.    Melakukan kerja semata-mata kerana Allah.
e.    Hanya mengharap rahmat Allah serta tidak mengungkit-ngungkit.


Hikmat bersifat ikhlas
Akibat tidak bersifat ikhlas
     1.    Ibadahnya diterima Allah                  
     1.    Ibadahnya tidak diterima Allah.
     2.    Mendapat pahala                          
     2.    Mendapat dosa
     3.    Amalan lebih sempurna                  
     3.    Amalan tidak sempurna
     4.    Dikasihi Allah dan rasul                 
     4.    Dibenci Allah dan rasul
     5.    Dihormati masyarakat                     
     5.    Dibenci masyarakat


Tawakkal

Dalil Tawakkal




Fadhilat Tawakkal
Akibat tidak bertawakkal
     1.   Mendapat rahmat Allah                  
     1.   Jauh dari rahmat Allah
     2.    Dikurniakan pahala                     
     2.    Mendapat dosa
     3.    Mempunyai jati diri yang cekal        
     3.    Mudah putus asa
     4.    Jiwa tenang dan tenteram.              
     4.    Jiwa resah dan gelisah
     5.    Dikasihi allah dan rasul              
     5.    Dimurkai Allah dan rasul.


Tawadhu'

    • Pengertian tawadhu’ ialah merendah hati dalam melakukan ibadah atau kerja. Maksudnya orang yang tidak suka menunjuk/ bangga dengan pekerjaan ibadah yang dilakukannya.



Dalil Tawadhu’
    • Rendah hati (tawadhu’) merupakan sifat yang sangat terpuji di sisi Allah dan bahkan sangat didambakan oleh kita semua.
    •  Tawadhu’ akan melahirkan berbagai sikap-sikap mulia, seperti menghargai pihak lain, tidak memotong suatu pembicaraan, saling menjaga dan menghormati perasaan masing-masing, anak kecil bersikap sopan santun kepada yang lebih berusia darinya, orang dewasa/tua pun bersikap kasih sayang kepada yang dibawahnya, serta merasa bahwa diri ini tidak ada yang sempurna, semua serba kurang dan tidak mungkin hidup sendiri-sendiri tanpa bekerja sama dengan selainnya.
    • Apabila sikap tawadhu’ ini tercermin pada diri kita niscaya akan terwujud sebuah kehidupan yang diliputi mawaddah wa rahmah (kehidupan sakinah yang penuh cinta kasih).



Menurut Al Imam Asy Syafi’i:

التَّوَاضُعُ يُوْرِثُ الْمَحَبَّةَ

“Sifat tawadhu’ akan melahirkan cinta kasih.”

    • Seiring dengan semakin tuanya zaman ini, terasa semakin sulit pula mencari dan menikmati suasana yang sakinah (tentram dan nyaman). Oleh karena itu dalam kajian ini akan dikupas secara ringkas tentang betapa urgennya (pentingnya) sikap tawadhu’ dan betapa besar pula pengaruhnya terhadap kemashlahatan (kebaikan) umat.


Perintah Tawadhu’


  • Sifat tawadhu’ merupakan sifat yang sangat dianjurkan, Allah berfirman (artinya):
“Janganlah kalian memuji diri kalian. Dia lah yang paling tahu tentang orang yang bertaqwa.” (An Najm: 32)


  • Demikianlah, Allah menutup pintu-pintu yang menjurus kepada takabbur (sombong) dengan melarang dari memuji-muji diri sendiri karena dari sinilah benih takabbur (sombong) datang.
  • Allah juga memerintahkan Rasul-Nya untuk berhias dengan akhlaq yang mulia ini, sebagaimana firman-Nya yang mulia (artinya):


“Rendahkanlah hatimu terhadap orang yang mengikutimu (yaitu) dari kalangan mu’minin.” (Asy Syu’ara’: 215)


  • Begitu juga Rasulullah , beliau senantiasa memerintahkan para shahabatnya untuk bersikap tawadhu’. Iyad bin Himar menceritakan bahwa Rasulullah bersabda:


إِنَّ اللهَ أَوْحَى إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوْا حَتَّى لاَ يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ , وَ لاَ يَبْغِيَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ

“Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku agar kalian merendahkan hati sehingga seseorang tidak menyombongkan diri atas yang lain dan tidak berlaku zhalim atas yang lain.” (H.R. Muslim no. 2588)

Dari hadits ini kita dapat mengambil faedah yang cukup banyak diantaranya, bahwa tawadhu’ merupakan jembatan menuju keharmonian, saling menghargai, keadilan dan kebajikan sehingga mewujudkan kondisi lingkungan masyarakat yang lebih dinamis dan kondusif.

Fadhilat Tawadhu’

a.    Dikasihi Allah dan Rasul
b.    Dikasihi rakan dan masyarakat
c.    Terhindar dari melakukan maksiat
d.    Rajin mengerjakan ibadah


SYUKUR


  • Pengertian Syukur ialah memuji Allah dan menghargai nikmat yang dikurniakanNya.


"Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya menyembah ke-pada-Nya." (Q.S. An-Nahl ayat 114).


Ciri-ciri orang yang bersyukur:
  1. Taat kepada Allah.
  2. Rajin beribadah.
  3. Berdoa dan berzikir.
  4. Menjauhi larangan Allah
  5. Redha dengan ketentuan Allah

HUSNUZ ZON

  • Pengertian husnuz zon ialah bersangka baik terhadap seseorang sebelum diketahui buruk dan baiknya.

  • Contoh Rasulullah bersifat husnuz zon terhadap sahabat-sahabatnya dan umat-umatnya.
Ciri-ciri Husnuz Zon

a.    Sabar
b.    Pemaaf
c.    Baik hati
d.    Berserah kepada Allah

e.    Hormat menghormati

Comments

Popular posts from this blog

Bahan-bahan bantu mengajar

Sekolah Rendah Agama Bukit Changgang